Social Icons

Pages

Rabu, 21 April 2010

Reset Password root Database MySQL di Linux




System (RDBMS) yang merupakan turunan salah satu konsep utama dalam database yaitu SQL (Structured Query Language). SQL sendiri adalah sebuah konsep pengoperasian database, terutama untuk pemilihan atau seleksi dan pemasukan data, yang memungkinkan pengoperasian data dikerjakan dengan mudah secara otomatis. Kelebihan dari suatu sistem database (DBMS) dapat diketahui dari cara kerja optimizer-nya dalam melakukan proses perintah-perintah SQL, yang dibuat oleh user maupun program-program aplikasinya. Sebagai database server, MySQL dapat dikatakan lebih unggul dibandingkan database server lainnya dalam query data. MySQL juga memiliki portabilitas yang tinggi sehingga dapat berjalan stabil pada berbagai sistem operasi seperti Windows, Linux, FreeBSD, Mac Os X Server, Solaris, dan masih banyak lagi.

Namun dibalik kehandalannya pernahkah Anda lupa dengan password root MySQL Anda?Jika Anda mengalami hal seperti ini, jangan panik dahulu. Apalagi sampai menginstal ulang MySQL Anda. Berikut cara mereset password root MySQL Anda, sistem yang digunakan yaitu Linux distro Ubuntu :

1. Buka 2 console atau terminal Anda, bisa dengan kombinasi Ctrl+Alt+F1( console 1), Ctrl+Alt+F2(console 2), dst.

2. Pada console 1, matikan service MySQL Anda, dengan mengetik perintah :

$sudo /etc/init.d/mysql stop

3. Pada console 2 aktifkan kembali service MySQL dengan option -–skip-grant-tables, dengan mengetik perintah:

$sudo mysqld –skip-grant-tables

4. Balik ke console 1, jalankan MySQL client dengan mengetik perintah:

$mysql

5. Pilih database mysql

mysql> use mysql;

6. Kemudian ubah password root dengan melakukan query sebagai berikut:

mysql> update user set Password=password(‘password_baruku’) where User= ‘root’;

7. Lakukan flush privileges:

mysql> flush privileges;

8. Kembali ke console 1 matikan service MySQL dengan cara:

$sudo killall mysqld

9. Jalankan kembali service MySQL pada console 1 dengan cara:

$/etc/init.d/mysql start

Senin, 19 April 2010

Belajar bersyukur

Salah satu hal yang sedang kupelajari dalam hidup saat ini adalah belajar untuk bersyukur. Aku sering berfikir bahwa bersyukur adalah hal yang mudah. Tapi aku kemudian menyadari kesalahan besar: ternyata aku bukan orang yang pandai bersyukur!

Apakah aku jarang mengucapkan syukur, puji Tuhan, alhamdulillah, terima kasih? Tentu saja aku sering mengucapkannya. Tapi kalau mau jujur, lubuk hatiku belum benar-benar mampu dan lapang untuk bersyukur dan memuji-Nya. Ucapan syukur itu ternyata masih berupa sebuah formalitas, seringkali tanpa isi dan ruh…

Ah, aku tersadar bahwa aku sebenarnya tidak pandai bersyukur…!

Aku sebetulnya faham, syukur adalah sebuah sikap hati yang muncul ketika kita merasakan adanya kebaikan yang sampai pada diri kita. Jika kita tidak benar-benar menyadari bahwa kebaikan itu datang, sangat sulit buat kita untuk mengucapkan syukur secara tulus.

Repotnya, sampai saat ini aku masih sering gagal untuk mentransendensikan segala kebaikan yang kuterima. Seringkali aku tidak merasa bahwa kenikmatan yang aku rasakan adalah sebuah karunia, sebuah kebaikan. Aku menerimanya begitu saja, taken for granted.

Sering aku merasa bahwa aku memang berhak untuk semua kebaikan hidup yang sedang kurasakan. Aku pun sering merasa bahwa apa yang kucapai selama ini adalah karena potensi dan kerja kerasku sendiri. Dan jika pun ada peran serta orang lain, aku sering menganggap bahwa semua itu disebabkan orang lain, bukan Dia.

Bahkan aku sering kecewa karena kebaikan yang kuterima masih belum seperti yang kuinginkan. Bukannya berterima kasih, aku sering justru mengeluh dan menuntut lebih.

Ah, ternyata aku tidak pandai bersyukur…!

***

Tadi pagi aku belajar untuk bersyukur dengan mencoba menyatakan kebaikan-kebaikan yang kuterima dari Tuhan. Ya Allah, terima kasih untuk a, terima kasih untuk b, terima kasih untuk c, dan seterusnya. Aku berusaha untuk melakukan semua itu secara spontan tanpa harus memikirkan tentang a, b, atau c-nya. Buatku, spontanitas adalah salah satu pertanda bahwa sesuatu itu sudah menyatu dengan diriku.

Dan aku bersedih, karena ternyata tidak banyak ucapan terima kasih yang dapat kuucapkan secara spontan untuk kebaikan-kebaikan yang telah diberikan-Nya dalam hidupku.

Aku mengira bahwa syukur dan terima kasih kepada Tuhan itu mudah dilakukan dan berjalan secara otomatis.

Ternyata aku salah besar…! Ternyata aku harus belajar…!

Tuhan, ajarilah aku untuk bersyukur kepadamu …

Kamis, 08 April 2010

Just Joke "Morality & Profesionalisme"

Alkisah ada seorang engineer bernama Prayitno, ST yg bekerja di pabrik
manufaktur elektronik . Orang ini baru saja lolos tes perusahaan
BUMN yg mengelola gas alam dan mau resign. Berikut ini perdebatan
dengan manajernya. Manajer = M, dan Prayitno = P

M = Edan kowe yo prayitno, lagi S-2 dah mau resign, dimana morality kamu?
P = Morality saya ikut berlari bersama morality perusahaan, yang
nyuruh karyawannya lembur-lembur melebihi aturan pemerintah sampe
sakit tapi tunjangan kesehatan ndak full
M = Sebenernya mau kamu apa? Di mana-mana kerja itu sama. Saya sudah
menjalani 2 company sebelum ini
P = Karena kerja dimana2 itu sama, makanya saya gak ragu resign pak,
wong sama aja kok, cuma rewardnya yg beda tho…. ya saya pilih yg
rewardnya lebih
M = Kenapa kamu gak mencoba profesional disini aja, klo alasannya
reward, kan nanti karir serta salary kamu juga bakal naik kalo kamu
bertahan
P = Kenapa saya harus nunggu, kalo ada company yg nawarin itu skarang?
M = Tapi sayang sekali, saya pandang kamu yg paling berpotensi diantara yg lain
P = Bapak udah ngomong gitu ke semua engineer yg resign sebelum saya
M = Tidak, ini serius. Kamu memiliki potensi besar. Disini kmu bisa
sukses! Daripada kmu memulai lagi dari bawah di company lain yg blum
ketauan ntar disana kmu bakal sukses ato gak
P = Di sini juga sama aja saya blum tau bakal sukses apa gak, wong
namanya masa depan kok. Sama2 gak ketauan. Tapi karena yg satu
awalannya lebih baik, ya pilih yg lebih baik dong……
M = Maksud kamu lebih baik itu apa? Money? Uang itu bukan segala2nya!
P = Kalo emang begitu ngapain company costdown gaji saya? Apa artinya
uang segitu untuk mempertahankan eksistensi engineer
M = Kita kan tidak hanya mengejar uang. Kalo orientasi kamu hanya
uang, kamu hanya mengejar “live”. No difference with kambing. Bekerja
hanya untuk bertahan hidup. Kamu itu engineer!!!! Harus berorientasi
pada yg lebih mulia, bekerja untuk berkarya, untuk mengembangkan diri
P = Saya pengennya seperti itu. Makanya saya resign. Gimana saya mau
lepas dari orientasi “live” klo tiap bulan saya harus pusing mikir
bayaran kos, pulsa, makan, ngirim ortu, nabung buat merit. Naaaa
skarang ada company yg nawarin itu. Salary yg membuat saya tenang dan
tidak berpikir lagi tentang “live existency”. So, boleh dong saya
ambil untuk menaikkan derajat pekerjaan saya?
M = Prayitno…. kalo kamu mengejar yg lebih baik, gak akan habis2….
Selalu ada yg lebih baik. Saya sudah mengalaminya di 2 company
terdahulu
P = Emang gak bakal abis pak…. Karena itu, ngapain saya habisin
disini? Mending saya terus2-an dapet yg lebih baik sampe berhenti
karena cape. Lagian Bapak juga nyatanya bisa berhenti kan?
M = Inilah yg membuat bangsa kita gak maju2. Oportunis. Orang jepang
maju karena loyal!
P = Loyalitas itu kata2 pembenaran buat ngegaji orang dibawah level
pendidikannya pak. Betul jepang itu maju. Tapi lihatlah, terjadi
ketimpangan karir antara lelaki dan wanita. Karena lelakinya gila
kerja semua, mereka jarang menemui anaknya. Akibatnya istri2 mereka
harus mengimbanginya, ngalah keluar dari kerja buat nambal waktu bapak
yang hilang untuk anak2nya karena bokapnya lebih cinta kerja daripada
mereka. Tanya deh cewek jepang. Lelaki jepang tu paling gak romantis.
Cewek bawa tas berat aja dicuekin
M = Tapi dimana responsibility kamu?
P = Responsibility itu apa pak? Perasaan saya, dulu saya pernah punya.
Pas awal-awal masuk disini. Tapi kata2 itulah yg dijadikan pembenaran
untuk menindas saya. Atas nama responsibility, saya mengorbankan
kesehatan untuk ketepatan schedule launching produk yg jelas2
merupakan percepatan uang masuk ke kantong pemilik saham. Betul,
manusia harus punya responsibility. Apa responsibility paling utama?
Keluarga, anak dan istri adalah amanah dari yang diatas.
M = Kamu kurang bersyukur. Masih banyak orang yg susah dapet kerjaan!
P = Saya dah diterima pak. Itu rejeki dari yang Diatas. Kalo gak saya
ambil, itu yg namanya gak bersyukur. Yang Diatas itu tau kebutuhan
kta. Makanya Dia memberi saya kerjaan baru. Mungkin karena kebutuhan
saya meningkat. Selain itu, yang Diatas juga memberi pekerjaan pada
satu orang pengangguran yg akan menggantikan posisi saya disini
setelah resign
M = EDAN KOWE PRAYITNOOOOO!!!! Kalo gitu aku ikut kamu resign…
P = Nggak bisa pak… Kowe wis tuwo! Cuma bisa ngelamar ke tempat yang
sesuai background bapak…

Catatan:
1. Dikutip dari sebuah milis tetangga
2. Credit untuk pengarang aslinya. Mungkin ada yang tahu?
3. Tidak menerima komentar seperti “Ini pengalaman pribadi ya?” atau
“sampeyan yang manajer-nya atau prayitno-nya?” atau sejenisnya

Sabtu, 03 April 2010

Hadits Tentang Menuntut Ilmu


Mudah - mudahan hadist-hadist ini menjadi motivasi penyemangat belajar ,Ganbatte !!!!! ^_^

"Niscaya Allah akan meninggikan beberapa derajat orang-orang yang beriman diantaramu dan

orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Qur’an Al mujadalah 11)"

Menuntut ilmu wajib atas tiap muslim (baik muslimin maupun muslimah). (HR. Ibnu Majah)

Seseorang yang keluar dari rumahnya untuk menuntut ilmu niscaya Allah akan mudahkan baginya jalan menuju Syurga (Shahih Al jami)

Barang siapa berjalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan memudahkan baginya jalan ke syorga. (HR. Muslim).

“Barangsiapa melalui suatu jalan untuk mencari suatu pengetahuan (agama), Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga.”(Bukhari)

Siapa yang keluar untuk menuntut ilmu maka dia berada di jalan Alloh sampai dia kembali (Shahih Tirmidzi)

Tuntutlah ilmu dan belajarlah (untuk ilmu) ketenangan dan kehormatan diri, dan bersikaplah rendah hati kepada orang yang mengajar kamu. (HR. Ath-Thabrani)

Sebaik-baik kalian adalah orang yang belajar Qur’an dan yang mengajarkannya (HR bukhari )

Kelebihan seorang alim (ilmuwan) terhadap seorang ‘abid (ahli ibadah) ibarat bulan purnama terhadap seluruh bintang. (HR. Abu Dawud )

Siapa yang Alloh kehendaki menjadi baik maka Alloh akan memberikannya pemahaman terhadap Agama (Sahih Ibnu Majah)

Duduk bersama para ulama adalah ibadah. (HR. Ad-Dailami)

Hadis riwayat Abdullah bin Masud ra., ia berkata: Rasulullah saw. bersabda: Tidak ada hasad (iri) yang dibenarkan kecuali terhadap dua orang, yaitu terhadap orang yang Allah berikan harta, ia menghabiskannya dalam kebaikan dan terhadap orang yang Allah berikan ilmu, ia memutuskan dengan ilmu itu dan mengajarkannya kepada orang lain. (Shahih Muslim No.1352)

Abdullah bin Mas’ud berkata, “Nabi saw bersabda, Tidak boleh iri hati kecuali pada dua hal, yaitu seorang laki-laki yang diberi harta oleh Allah lalu harta itu dikuasakan penggunaannya dalam kebenaran, dan seorang laki-laki diberi hikmah oleh Allah di mana ia memutuskan perkara dan mengajar dengannya.(Bukhari)

Termasuk mengagungkan Allah ialah menghormati (memuliakan) ilmu, para ulama, orang tua yang muslim dan para pengemban Al Qur’an dan ahlinya, serta penguasa yang adil. (HR. Abu Dawud dan Aththusi)

Siapa yang membaca satu huruf dari Kitabullah maka baginya satu kebaikan dan setiap kebaikan aka dilipat gandakan sepuluh, saya tidak mengatakan ,”Alif,lam,mim” satu huruf , tetapi alif satu huruf , lam satu huruf , dan mim satu huruf,(HR Bukhori)

Janganlah kalian menuntut ilmu untuk membanggakannya terhadap para ulama dan untuk diperdebatkan di kalangan orang-orang bodoh dan buruk perangainya. Jangan pula menuntut ilmu untuk penampilan dalam majelis (pertemuan atau rapat) dan untuk menarik perhatian orang-orang kepadamu. Barangsiapa seperti itu maka baginya neraka … neraka. (HR. Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Hadis riwayat Abu Musa ra.: Dari Nabi saw. bahwa beliau bersabda: Perumpamaan Allah Yang Maha Mulia lagi Maha Agung dalam mengutusku untuk menyampaikan petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan yang membasahi bumi. Sebagian tanah bumi tersebut ada yang subur sehingga dapat menyerap air serta menumbuhkan rerumputan dan sebagian lagi berupa tanah-tanah tandus yang tidak dapat menyerap air lalu Allah memberikan manfaatnya kepada manusia sehingga mereka dapat meminum darinya, memberi minum dan menggembalakan ternaknya di tempat itu. Yang lain menimpa tanah datar yang gundul yang tidak dapat menyerap air dan menumbuhkan rumput. Itulah perumpamaan orang yang mendalami ilmu agama Allah dan memanfaatkannya sesuai ajaran yang Allah utus kepadaku di mana dia tahu dan mau mengajarkannya. Dan juga perumpamaan orang yang keras kepala yang tidak mau menerima petunjuk Allah yang karenanya aku diutus. (Shahih Muslim No.4232)

Abu Musa mengatakan bahwa Nabi saw bersabda, “Perumpamaan apa yang diutuskan Allah kepadaku yakni petunjuk dan ilmu adalah seperti hujan lebat yang mengenai tanah. Dari tanah itu ada yang gembur yang dapat menerima air (dan dalam riwayat yang mu’allaq disebutkan bahwa di antaranya ada bagian yang dapat menerima air), lalu tumbuhlah rerumputan yang banyak. Daripadanya ada yang keras dapat menahan air dan dengannya Allah memberi kemanfaatan kepada manusia lalu mereka minum, menyiram, dan bertani. Air hujan itu mengenai kelompok lain yaitu tanah licin, tidak dapat menahan air dan tidak dapat menumbuhkan rumput. Demikian itu perumpamaan orang yang pandai tentang agama Allah dan apa yang diutuskan kepadaku bermanfaat baginya. Ia pandai dan mengajar. Juga perumpamaan orang yang tidak menghiraukan hal itu, dan ia tidak mau menerima petunjuk Allah yang saya diutus dengannya.” (Bukhari)

Barangsiapa ditanya tentang suatu ilmu lalu dirahasiakannya maka dia akan datang pada hari kiamat dengan kendali (di mulutnya) dari api neraka. (HR. Abu Dawud)

Orang yang paling pedih siksaannya pada hari kiamat ialah seorang alim yang Allah menjadikan ilmunya tidak bermanfaat. (HR. Al-Baihaqi)

Apabila kamu melihat seorang ulama bergaul erat dengan penguasa maka ketahuilah bahwa dia adalah pencuri. (HR. Ad-Dailami)

Sesungguhnya Allah tidak menahan ilmu dari manusia dengan cara merenggut tetapi dengan mewafatkan para ulama sehingga tidak lagi tersisa seorang alim. Dengan demikian orang-orang mengangkat pemimpin-pemimpin yang dungu lalu ditanya dan dia memberi fatwa tanpa ilmu pengetahuan. Mereka sesat dan menyesatkan. (Mutafaq’alaih)

Saling berlakulah jujur dalam ilmu dan jangan saling merahasiakannya. Sesungguhnya berkhianat dalam ilmu pengetahuan lebih berat hukumannya daripada berkhianat dalam harta. (HR. Abu Na’im)

Sedikit ilmu lebih baik dari banyak ibadah. Cukup bagi seorang pengetahuan fiqihnya jika dia mampu beribadah kepada Allah (dengan baik) dan cukup bodoh bila seorang merasa bangga (ujub) dengan pendapatnya sendiri. (HR. Ath-Thabrani)

“Tuntutlah ilmu walau ke negeri Cina”